Hallo guys!!!
Akhirnya gue buka blog
ini lagi, kali ini mau review film yang gue tonton kemarin, Minggu 26 Maret
2017 di XXI Grand City.
Film Dear Nathan
adaptasi dari novel dengan judul yang sama, yang pernah populer di wattpad.
Dear Nathan mengisahkan tentang cowok badboy yang bernama Nathan dan Salma si
cewek kaku, murid pindahan dari Bandung. Nathan ini sosok cowok yang sering
berantem di sekolah bahkan kakak kelas pun dia lawan, Nathan yang tidak pernah
mengikuti aturan sekolah dan Nathan yang seorang broken home sampai muncul
seorang cewek bernama Salma merubah semua nya, untuk pertama kali nya Nathan
melirik seorang perempuan di sekolah nya, dilirik bukan untuk di jaili tapi
Nathan menaruh hati pada sosok Salma, klise sih tapi its okay.
Review
Time
Dear
Nathan dengan durasi 99 menit mampu membuat penonton di
dalam bioskop histeris dengan kelakuan Nathan pada Salma. Sosok Nathan dan
Salma yang diperankan oleh Jefri Nichol dan Amanda Rawles berhasil menjawab
keraguan para penikmat novel Dear Nathan. Okay gue beri
applause buat Nichol dan Amanda. Tapi
bukan itu yang akan gue review disini, gue mau membahas tentang film nya. Nathan
dan Salma bertemu pertama kali di depan pagar sekolah. Hari hari dilalui oleh
Nathan dan Salma, Nathan yang menunjukkan ketertarikannya tapi Salma yang
menganggap biasa aja. Sampai Nathan dan Salma jalan berdua di malam hari, lalu
Nathan seakan menyatakan perasaan nya, Salma awal nya ragu tapi saat Nathan
memperlihatkan apa yang dulu Salma beri membuat Salma berubah pikiran.
ada satu scene yang membuat gue bingung, Nathan yang tiba-tiba menceritakan kembaran nya ke Salma, disitu gue mikir 'kapan Salma bahas tentang kembaran Nathan ya?'. Nathan segitu terbuka nya sama Salma yang notaben orang baru di kehidupannya, walaupun status nya pacar loh ya tapi emang harus terbuka gitu ya. kok jadi Salma enak.
ada satu scene yang membuat gue bingung, Nathan yang tiba-tiba menceritakan kembaran nya ke Salma, disitu gue mikir 'kapan Salma bahas tentang kembaran Nathan ya?'. Nathan segitu terbuka nya sama Salma yang notaben orang baru di kehidupannya, walaupun status nya pacar loh ya tapi emang harus terbuka gitu ya. kok jadi Salma enak.
Di sekolah, Nathan mempunyai dua orang teman. namun saat Nathan sedih kenapa
kedua teman nya ini gak nyamperin Nathan malah lihatin dari jauh? Cuma karena
Salma yang tiba-tiba berhenti lah. Hey hello terlepas dari Nathan dan Salma itu
pacaran, sebagai seorang teman seharusnya mereka menghibur Nathan. Terlepas
dari Dear Nathan ini menceritakan Nathan dan Salma seharusnya menonjolkan juga
bagaimana kisah pertemanan nya Nathan *imo.
Pernah dengar kalimat "Cemburu boleh, goblok jangan"? kalimat
itu pas buat Nathan. Okay lah status nya Nathan ini pacarnya Salma tapi dia gak
bisa menyerang orang seenaknya juga kan? Se-labil itukah seorang Nathan?.
kalimat Nathan yang gue gak setuju banget saat dia berhenti sekolah karena udah gak ada lagi yang bisa diharapkan di masa depan nya, salah satu nya Salma yang udah gak jadi pacarnya. yah Nath cewek gak cuma Salma doang kali pliss -__- hidup jangan di begoin sama cinta Nath hehe.
kalimat Nathan yang gue gak setuju banget saat dia berhenti sekolah karena udah gak ada lagi yang bisa diharapkan di masa depan nya, salah satu nya Salma yang udah gak jadi pacarnya. yah Nath cewek gak cuma Salma doang kali pliss -__- hidup jangan di begoin sama cinta Nath hehe.
Ending nya juga kayak maksa banget, semacam gini "yang penting
ending" padahal gak gitu juga, kalau bisa di buat semenarik mungkin. di jelasin lebih detail lagi agar penonton nya juga paham, jangan utamakan baper nya doang:( Tapi
mungkin pihak sana pengen endingnya kayak gitu.
Tapi terlepas dari hal-hal janggal di atas gue suka bagian klimaks nya, gue
benar-benar kasih jempol untuk pihak yang terlibat dalam pembuatan film Dear
Nathan, gue sampai nangis di bagian itu. Gaya pacaran Nathan-Salma lumayan
bagus tidak berlebihan, gue ikut sedih saat Nathan memutuskan untuk melepaskan
Salma demi kebahagiaan Salma, mimik wajah Nathan yang terasa berat pas banget,
kelihatan kalau Nathan sayang banget. Kisah yang menggambarkan anak SMA
terasa banget di film Dear Nathan, gue jadi flashback jaman waktu gue Putih
Abu-Abu. Karakter kedua tokoh utama cukup bagus, mereka berhasil membangun
chemistry Nathan-Salma. kalau dibilang baper sih iya, tapi gak se-baper yang digemborkan orang-orang jadi boleh kan aku bilang nya biasa aja hehe. Selain kisah Nathan-Salma, film ini juga mengajarkan
kepada orang tua untuk tidak perlu malu memperlihatkan sayangnya pada sang anak,
selalu mensupport apapun yang dilakukan anak selagi masih dalam hal positif.
rating 2,5/5